Jenis Paragraf Berdasar Letak Kalimat Utama

Paragraf yakni kumpulan beberapa kalimat yang mengandung gagasan pokok. Di dalam paragraf ada kalimat utama dan kalimat penjelas. Ada beberapa jenis paragraf dengan pola pengembangan berbeda yang memungkinkan peletakan kalimat utama yang berbeda-beda. Kalimat utama bisa diletakkan di awal, di tengah, ataupun di tamat sebuah paragraf. Berikut jenis paragraf menurut letak kalimat utama.

1.   Paragraf deduktif

Paragraf deduktif atau deduksi merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
 Contoh:
Lahan pertanian di Pulau Jawa semakin menyempit. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang semakin usang semakin bertambah. Populasi penduduk yang bertambah menimbulkan pembangunan semakin banyak. Pembangunan rumah tinggal maupun daerah perjuangan menggusur lahan pertanian. Sekarang banyak ditemui, sawah-sawah yang bukan ditanami padi, melainkan ditanami tembok-tembok beton perumahan.
Paragraf di atas termasuk paragraf deduktif alasannya kalimat utama terletak di awal paragraf, yakni “Lahan pertanian di Pulau Jawa semakin menyempit”.

2.   Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif merupakan paragraf dengan kalimat utama terletak di tengah-tengah paragraf.
 Contoh:
Kekurangan mengonsumsi sayuran hijau bisa menimbulkan badan lesu alasannya kekurangan vitamin. Daya tahan badan pun berkurangan alasannya hal tersebut. Jika demikian, penyakit bisa dengan gampang masuk menyerang tubuh. Kurang mengonsumsi sayuran hijau bisa berisiko negatif bagi tubuh. Serat dalam sayuran hijau sanggup memperlancar metabolisme tubuh. Tidak sedikit orang sembelit alasannya kurang mengonsumsi sayuran hijau.
Paragraf di atas termasuk paragraf ineratif alasannya kalimat utama terletak di tengah paragraf, yakni “Kurang mengonsumsi sayuran hijau bisa berisiko negatif bagi tubuh”.

3.    Paragraf Induktif

Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di tamat paragraf.
 Contoh:
Siswa sering tidak konsentrasi ketika berguru di dalam kelas. Kondisi ruangan yang tidak nyaman turut memengaruhi proses pembelajaran di kelas. Kemampuan guru memberikan bahan yang kurang profesional pun menimbulkan siswa malas mengikuti pembelajaran. Kurangnya kesadaran berguru sanggup berdiri diatas kaki sendiri pada siswa juga turut memperparah tidak tercapainya tujuan pembelajaran. Itulah beberapa penyebab nilai siswa turun di sekolah ini.
Paragraf di atas termasuk paragraf induktif alasannya kalimat utama terletak di tamat paragraf, yakni “Itulah beberapa penyebab nilai siswa turun di sekolah ini”.

4.   Paragraf campuran

Paragraf adonan merupakan paragraf yang kalimat utamanya ada di dua bagian. Biasanya kalimat utama paragraf dengan jenis ini diletakkan di cuilan awal dan tamat paragraf. Sebenarnya dua kalimat utama di dua cuilan itu sama, tetapi disajikan dengan kata-kata yang berbeda untuk pemfokusan inti masalah.
 Contoh:
Siswa mesti rajin membaca buku. Dengan rajin membaca buku, pengetahuan siswa akan semakin banyak. Semakin banyak isu yang diserap siswa, maka beliau akan lebih gampang dalam mendapatkan pembelajaran. Dengan banyak membaca, siswa juga kaya kosa kata bahasa. Jadi, sudah seharusnya kini siswa rajin membaca buku.
Paragraf di atas termasuk paragraf adonan alasannya kalimat utama terletak di awal dan tamat paragraf, yakni “Siswa mesti rajin membaca buku” dan “Jadi, sudah seharusnya kini siswa rajin membaca buku”.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Esai Usbn Bahasa Indonesia Sd 2018

Makna Denotasi Dan Konotasi

Soal Ujian Sekolah Penjaskes Smk Mgmp Kab. Sragen 2017 Kelas 12